Minggu, 05 April 2009

LisEnSi SoFTwarE

Jenis-jenis lisensi software komputer

Menurut Microsoft dalam “The Hallowen Document”, terdapat beberapa jenis lisensi yang dapat digunakan untuk program komputer. Beberapa jenis lisensi tersebut antara lain adalah:

Lisensi Commercial
adalah jenis lisensi yang biasa ditemui pada perangkat lunak seperti Microsoft dengan Windows dan Officenya, Lotus, Oracle dan lain sebagainya. Software yang diciptakan dengan lisensi ini memang dibuat untuk kepentingan komersial sehingga user yang ingin menggunakannya harus membeli atau mendapatkan izin penggunaan dari pemegang hak cipta.

Lisensi Trial Software
adalah jenis lisensi yang biasa ditemui pada software untuk keperluan demo dari sebuah software sebelum diluncurkan ke masyarakat atau biasanya sudah diluncurkan tetapi memiliki batas masa aktif. Lisensi ini mengizinkan pengguna untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan software tersebut secara bebas. Namun karena bersifat demo, seringkali software dengan lisensi ini tidak memiliki fungsi dan fasilitas selengkap versi komersialnya. Dan biasanya dibatasi oleh masa aktif tertentu.

Lisensi Non Commercial Use
biasanya diperuntukkan untuk kalangan pendidikan atau yayasan tertentu dibidang sosial. Sifatnya yang tidak komersial, biasanya gratis tetapi dengan batasan penggunaan tertentu.

Lisensi Shareware
mengizinkan pemakainya untuk menggunakan, menyalin atau menggandakan tanpa harus meminta izin pemegang hak cipta. Berbeda dengan Trial Software, lisensi ini tidak dibatasi oleh batas waktu masa aktif dan memiliki fitur yang lengkap. Lisensi jenis ini biasanya ditemui pada software perusahaan kecil.

Lisensi Freeware
biasanya ditemui pada software yang bersifat mendukung, memberikan fasilitas tambahan atau memang free (gratis). Contoh yang bersifat mendukung antara lain adalah plug in tambahan yang biasanya menempel pada software induk seperti Eye Candy yang menempel pada Adobe Photoshop.

Lisensi Royalty-Free Binaries
serupa dengan lisensi freeware, hanya saja produk yang ditawarkan adalah library yang berfungsi melengkapi software yang sudah ada dan bukan merupakan suatu software yang berdiri sendiri.

Lisensi Open Source
membebaskan usernya untuk menjalankan, menggandakan, menyebarluaskan, mempelajari, mengubah, dan meningkatkan kinerja software. Berbagai jenis lisensi open source berkembang sesuai dengan kebutuhan, misalnya GNU/GPL, The FreeBSD, The MPL. Jenis-jenis software yang memakai lisensi ini misalnya Linux, sendmail, apache dan FreeBSD.

Kutipan Dari :http://keyboardsound.wordpress.com/2008/01/25/jenis-jenis-lisensi-software-komputer/

Selasa, 24 Maret 2009

ExTremE ProGramminG


Extreme Programming
Extreme programming (XP) merupakan salah satu model proses dari agile proses model. Pertama kali diusulkan oleh Kent Beck dan Ward Cunningham pada bulan Maret 1996, asal mula XP digunakan karena pada saat itu permintaan dari customer yang sering berubah dengan cepat sehingga mengakibatkan putaran kehidupan metode pengembangan perangkat lunak tradisional menjadi lebih pendek dan tidak selaras dengan metode tradisional karena pada umumnya memerlukan desain yang luas dan itu mengakibatkan perubahan desain yang terjadi dan tentu saja memerlukan biaya yang lebih tinggi. Tujuan XP adalah meminimalisir biaya yang diperlukan jika ada perubahan dalam pengembangan perangkat lunak.

Cara Kerja Extreme Progrmamming
  • Perencanaan XP: pengumpulan user stories dari klien yang klien tetapkan prioritasnya. Setiap story ditetapkan harga dan lama pembangunan, jika terlalu besar, story dapat dipecah menjadi beberapa story yang lebih kecil. Periksa dan pertimbangkan resiko.
  • Desain XP berprinsip: sederhana memanfaatkan kartu CRC (Class-Responsibility-Collaborator) untuk identifikasi dan mengatur class-class di konsep OO. Jika temui kesulitan, prototype dibangun (ini namanya spike solution). Lakukan refactoring, yaitu mengembangkan desain dari program setelah ditulis.
  • Pengkodean XP: siapkan unit test sebelum pengkodean dipakai sebagai fokus pemrogram untuk membuat program. Pair programming dilakukan untuk real time program solving dan real time quality assurance.
  • Pengujian XP: menggunakan unit test yang dipersiapkan sebelum pengkodean.
Lima kunci utama Extreme Progrmamming
Ada lima kunci dari XP menurut Kent Beck yaitu:
1. Komunikasi (communication)
2. Kesederhanaan (simplicity)
3. Masukkan (feedback)
4. Keberanian (courage)
5. Menghormati (Respect)

Keuntungan dan Kelebihan Extreme Progrmamming
-Keuntungan XP:
Menjalin komunikasi yang baik dengan client.
Meningkatkan komunikasi dan sifat saling menghargai antar developer.
-Kerugian XP:
Developer harus selalu siap dengan perubahan karena perubahan akan selalu diterima.
Tidak bisa membuat kode yang detail di awal (prinsip simplicity dan juga anjuran untuk melakukan apa yang diperlukan hari itu juga).

Senin, 23 Maret 2009

AgiLe ProGramminG

Prinsip Agile Software Development

Agile memiliki ciri yang diantaranya sebagai berikut :

  1. Tanggap terhadap perubahan, karena perubahan adalah hal yang utama dalam pembangunan perangkat lunak.
  2. Komunikasi yang terjalin kuat antara anggota tim, antara orang - orang teknis dan businessmen, antara developer dan managernya.
  3. User ( klien ) menjadi bagian dari tim pembangun software.

Cir-ciri diatas didukung 12 prinsip yang ditetapkan oleh Agile Alliance. Ke-12 prinsip itu sebagai berikut :

  1. Kepuasan klien adalah prioritas utama dengan menghasilkan produk lebih awal dan terus menerus.
  2. Menerima perubahan kebutuhan, sekalipun diakhir pengembangan.
  3. Penyerahan hasil atau software dalam hitungan waktu dua minggu sampai dua bulan.
  4. Bagian bisnis dan pembangun kerja sama tiap hari selama projek berlangsung.
  5. Membangun projek dilingkungan orang-orang yang bermotivasi tinggi yang bekerja dalam lingkungan yang mendukun dan yang dipercaya untuk dapat menyelesaikan projek.
  6. Komunikasi dengan berhadapan langsung adalah komunikasi yang efektif dan efisien.
  7. Software yang berfungsi adalah ukuran utama dari kemajuan projek
  8. Dukungan yang stabil dari sponsor, pembangun, dan pengguna diperlukan untuk menjaga perkembangan yang berkesinambungan.
  9. Perhatian kepada kehebatan teknis dan desain yang bagus meningkatkan sifat agile.
  10. Kesederhanaan penting.
  11. Arsitektur, kebutuhan dan desain yang bagus muncuk dari tim yang mengatur dirinya sendiri.
  12. Secara periodik tim evaluasi diri dan mencari cara untuk lebih efektif dan segera melakukannya.
Kedua belas prinsip tersebut menjadi suatu dasar bagi model-model proses yang punya sifat agile.

Dengan prinsip-prinsip tersebur Agile Process Model berusaha untuk menyiasati 3 asumsi penting tentang projek software pada umumnya:

  1. Kebutuhan software sulit diprediksi dari awal dan selalu akan berubah. Selain itu, prioritas klien juga sering berubah seiring berjalannya projek.
  2. Desain dan pembangunan sering tumpang tindih. Sulit diperkirakan seberapa jauh desain yang diperlukan sebelum pembangunan.
  3. Analisis, desain, pembangunan dan testing tidak dapat diperkirakan seperti yang diinginkan.
Faktor Manusia pada Agile Process Model

Kunci faktor manusia pada model ini adalah proses didasari pada kebutuhan orang dan tim, bukan dari siapa - siapa. Untuk dapat sukses menerapkan model proses ini, pada faktor manusia ada beberapa kunci penting :
  1. Kompetensi: ketrampilan dalam membangun dan pengetahuan tentang proses membangun.
  2. Fokus: memiliki fokus yang sama sekalipun peran dalam tim berbeda.
  3. Kolaborasi : kerja sama dengan klien, anggota tim dan manajer.
  4. Kemampuan ambil keputusan : tim pembangun memiliki otonomi dalam pengambilan keputusan terkait teknis dan proyek
  5. Kemampuan fuzzy problem-solving: mampu menyelesaikan memilah masalah yang penting untuk dipecahkan segera atau nanti.
  6. Saling percaya dan hormat: kekompakan tim yang didukung oleh rasa percaya dan saling menghargai satu sama lain.
  7. Manajemen diri: tim mengatur diri untuk selesaikan projek, mengatur proses untuk disesuaikan dengan lingkungannya, tim menjadwal dirinya untuk menyerahkan hasil.
Agile Process Model

Berikut ini adalah model - model proses yang termasuk agile process model :
  1. XP(Extreme Programming)
  2. ADAPTIVE SOFTWARE DEVELOPMENT (ASD)
  3. DYNAMIC SYSTEMS DEVELOPMENT METHOD
  4. SCRUM
  5. AGILE MODELING
> Sedikit tentang Agile modeling
  • Banyak situasi pembangun software harus membangun sistem bisnis yang besar dan penting. Jangkauan dan kompleksitas sistem harus dimodelkan sehingga dapat dimengerti, masalah dapat dibagi menjadi lebih kecil dan kualitas dapat dijaga pada tiap langkah pembangunan software.
  • AM adalah suatu metodologi yang praktis untuk dokumentasi dan pemodelan sistem software.
  • AM adalah kumpulan nilai-nilai, prinsip dan praktek - praktek untuk memodelkan software agar dapat diaplikasian pada software development proyek secara efektif.
- Prinsip dalam AM :
> Membuat model dengan tujuan: tentukan tujuan sebelum membuat model.
> Mengunakan multiple models: tiap model mewakili aspek yang berbeda dari model lain.
> Travel Light: simpan model-model yang bersifat jangka panjang saja. Isi lebih penting dari pada penampilan: modeling menyajikan informasi kepada audiens yang tepat.
> Memahami model dan alat yang yang digunakan untuk membuat software.
> Adaptasi secara lokal.

Aktifitas yang terjadi di dalam Agile Model Process tetap mengandung aktifitas - aktifitas yang ada pada model proses generasi sebelumnya seperti waterfall, incremental, spiral dan RAD. Selain itu, model model proses di atas tetaplah bukan model proses yang cocok untuk setiap jenis software.

Demikian bahasan tentang “ SOFTWARE PROCESS – AGILE “.

Referensi :
Ambler, Scott W. "An Introducation to Agile Modeling." Agile Modeling Home Page. 2001-2008.
Dikutip dari : http://www.agilemodeling.com/essays/introductionToAM.htm.
2005.

Kamis, 05 Maret 2009

Tugas 1 RPL


Kenapa Google begitu disukai para geek dan pengguna Web pada umumnya?
Senang sekali rasanya bisa mengulas situs yang telah menjadi favorit saya entah sejak kapan ini. Tak terasa, lama sudah saya meninggalkan Altavista dan Metacrawler sejak kenal Google dua tahun silam. Tanpa Google Web ini terkesan menjadi rimba raya lagi, karena hampir selalu jika ada pertanyaan teknis tertentu, pesan kesalahan aneh dari program, atau bahan tulisan lainnya yang perlu dicari, selalu Google dulu yang jadi tempat konsultasi saya nomor satu.

Siapa sih zaman ini yang tak kenal Google?
Search engine unik yang telah meruntuhkan kejayaan Altavista, Lycos, InfoSeek, dan mayoritas search engine generasi tua. Di awal kemunculan dan masa betanya, Google telah menunjukkan betapa kuno teknologi pencarian Altavista dan search engine lain saat itu. Kualitas sebuah mesin pencari adalah relevansi hasil. Ketika itu hasil pencarian di Altavista amat hancur dan tidak relevan.

Google menggunakan sistem PageRank, yang dikembangkan dari paper doktoral kedua penemunya mahasiswa Stanford University. Dengan PageRank, peringkat sebuah halaman Web untuk kata kunci tertentu terutama ditentukan dari berapa banyak halaman yang merujuknya melalui link, dengan kata lain, seberapa populer atau “penting” halaman tersebut. Sistem ini tidak rentan terhadap teknik keyword stuffing, sehingga membuat Google jauh lebih sulit dispam. Bisa dilihat sekarang bahwa search engine lain pun, Altavista salah satunya, mulai memperhitungkan faktor popularitas dari link ini untuk memperbaiki relevansi hasil pencarian. Bahkan Altavista sempat mencoba membuat “tandingan” Google bernama Raging Search, di mana Altavista hendak mengatakan bahwa ia berfokus kembali ke searching. Sayang, popularitas dan kecepatan Google sudah tidak dapat dikalahkan, dan kini Raging menghilang entah ke mana.Pendeknya, Google telah dan masih menjadi raja search engine global. Search engine mana yang berani memberi link ke search engine lain jika belum yakin dirinya yang terbaik? Lihat link Try Your Query di bagian bawah halaman hasil, di situ ada link antara lain ke Yahoo!, Altavista, dan HotBot—meskipun link ke rival terdekatnya dalam dua tahun terakhir, AllTheWeb, tidak dicantumkan.Teknologi dan sisi teknis Google dijelaskan dengan cukup menditel di paper Google dan juga di Technetcast (lihat Resource di akhir artikel).

Desainikus minimalis di saat halaman depan search engine sibuk menawarkan berbagai hal ekstra, mulai dari chatting, berbelanja, horoskop, dan bisa disebut bertransformasi menjadi pasar, muncullah Google yang halamannya tidak ada apa-apanya. Perbedaan super mencolok inilah yang lalu menjadikan tampilan Google begitu unik, segar, dan diperbincangkan di mana-mana. Sampai sekarang halaman depan search engine ini tetaplah tak berbeda jauh dari, beberapa link tambahan memang kini muncul di bagian bawah, karena memang fitur Google bertambah banyak, tapi desainer Google nampaknya amat sadar untuk tetap menjaga kesan halaman yang putih polos dan bersih.

Seolah ingin mengatakan, “Yok, silakan langsung mencari!” Sementara halaman indeks Altavista seolah mengatakan, “Eh, aku punya ini, itu, ini, itu, dsb.” Belakangan tampilan minimalis seperti ini pun cukup ditiru habis oleh search engine baru seperti Teoma dan Wisenut. Seolah-olah memang tampilan sebuah search engine harus seperti itu. Untuk sebuah situs yang tujuannya sudah sangat jelas dan spesifik seperti sebuah search engine, belum lagi secara rata-rata dipakai cukup sering oleh seorang pemakai, maka desain yang sestreamline dan seinvisibel mungkin itu perlu. Pemakai tidak ingin melihat horoskop, atau membaca artikel hiburan, atau bermain game. Manakala ia mengunjungi search engine, dalam pikirannya hanya satu: mencari halaman Web. Pola pemakaian search engine biasanya adalah si pemakai mengakses halaman depan, memasukkan query ke sebuah input box, menunggu hasil keluar, lalu meninggalkan kembali search engine menuju situs hasil.

Sudah jelas, desain visual tidak boleh mengganggu atau menghalang - halangi pengguna menunaikan maksudnya. Semua tulisan di halaman harus cukup kontras dan terbagi jelas dalam wilayah - wilayah visual yang mudah dibedakan dalam sekilasan mata. Bahkan ada yang menyatakan, dan saya cukup setuju, bahwa kinerja user experience search engine bisa diukur dari seberapa singkat pemakai mampir. Semakin cepat pergi lagi, semakin bagus. Google adalah search engine yang amat cepat dan efisien; desain minimalis amat membantu memperkuat kesan itu. Bayangkan, rata-rata dalam 2–3 detik seseorang sudah bisa mendapat hasil. Berapa lama waktu yang dibutuhkan pengunjung situs Anda sebelum ia memperoleh sesuatu? Semoga tidak terlalu lama. Dari segi teknis, desain yang minimalis juga mengirit biaya. Search engine sebesar Google amat sangat haus bandwidth. Yang pertama ia harus menjelajahi seluruh pojok-pojok Web untuk mengindeks miliaran halaman Web. Dan kedua ia harus melayani jutaan permintaan pemakai dari seluruh dunia setiap harinya.

Google membayar mahal sewa colocation ribuan servernya di dua data center di pantai timur dan barat AS. Dan porsi biaya operasional terbesar adalah bandwidth. Inilah juga alasan mengapa misalnya halaman depan Yahoo! begitu minimalis dalam hal kode HTML. Cobalah sekali-kali saat mengunjungi http://www.yahoo.com/ Anda melihat source code HTML-nya. Betapa minimalisnya! Semua kutip dan spasi ekstra yang tak perlu dibuang. Semua URL diperpendek. Not valid HTML? Masa bodoh, yang penting ukuran file kecil. Amat dapat dimaklumi, karena 1 byte ekstra di sini berarti lebih dari seratus MB per hari. Halaman depan Yahoo!, seperti kita ketahui, dihantam lebih dari seratus juta kali per harinya.

Tentu saja kita tidak perlu membuat semua situs kita dengan desain minimal seperti Google. Sebuah portal, misalnya, lain cerita karena memang harus menampilkan jauh lebih banyak informasi dalam satu halaman. Jadi tinggal bergantung pada arsitek informasi dan desainer Web, bagaimana harus pintar-pintar mengatur jumlah informasi yang banyak itu dalam satu sajian yang tidak berjejal dan membingungkan. Google sendiri sudah jelas-jelas tidak berminat menjadi portal. Fokusnya hanya satu, search. Ini membuat pekerjaan seorang desainer lebih mudah, karena kerampingan menjadi faktor utama dalam pertimbangan mendesain.BrandingBranding Google amatlah kuat. Selain dari sisi teknis yang memang superior, apa yang membuat nama Google menjadi begitu menempel di kepala pemakai Internet? Kadang-kadang jika sedang tak tahu ingin ke mana, saya sering tanpa sadar mengetikkan google.com di Address Bar browser. Bukti bahwa brand Google memang top. On the top of one’s mind. Sebuah brand bermula dari nama.

Google
merupakan nama yang sangat unik dan mudah diingat. Kata ini diambil dari kata googol, yang berarti bilangan yang amat besar: sepuluh pangkat seratus (ada lagi googolplex yang jauh jauh lebih besar, yaitu sepuluh pangkat googol). Cocok dengan kesan search engine Google sendiri, yang berkaitan dengan kesan besar keseluruhan Web.Google sama sekali tidak tergila-gila menempelkan kata-kata “dot com”, bahkan nampaknya anti dengan stereotip tersebut. Sebaliknya, Google pandai menggunakan kata mereknya sebagai kata umum, untuk memperkuat branding.“After doing some googlin’, I found that Saul Lasazo has been in many telenovelas.” (mencari tentang sesuatu di Google).“Hooray, our site was googled last night!” (dikunjungi oleh crawler Google, yang bernama Googlebot). “Googlify your homepage.” (pasang kode HTML kotak search Google di homepage kamu). “Look at the pictures of our googleplex.” (Seperti apa kantor perusahaan Google, Inc.; ini permainan dari kata googolplex).Bisakah Anda melakukan hal yang serupa dengan merek Anda? Lihat juga navigasi halaman hasil dalam bentuk huruf Google yang huruf O-nya banyak. Variasi logo juga diberi nama-nama seperti “Google Green” dan “Google Doodle.”

Warna Google, menurut saya termasuk salah satu perusahaan yang menggunakan warna dan logonya secara paling intensif dan konsisten. Semuanya juga berfungsi memperkuat branding.Warna logo Google diambil dari warna-warna dasar seperti biru, merah, kuning, hijau, barangkali untuk ikut memberi pesan bahwa searching adalah fungsi dasar kegiatan di Internet. Saya rata-rata dalam satu sesi surfing dapat mengakses Google lebih dari 10–20 kali. Search memang terasa sebagai sebuah kebutuhan surfing yang amat mendasar.Yang menarik, warna-warna ini tidaklah persis warna dasar komputer (#0000ff, #ff0000, #ffff00, #00ff00), sehingga membuatnya lebih segar. kalau melihatnya, saya jadi teringat dengan Baby Blocks atau mainan susun yang dulu sering saya lihat di Hoya saat kanak-kanak. Warna dasar komputer sendiri dijumpai di mana-mana, sejak zaman layar monitor 16 warna, ini membuat warna-warna tersebut amat berkesan kuno dan membosankan.

Catatan: warna logo Google Beta adalah warna dasar komputer, tapi juga telah menggunakan efek huruf timbul.

Halaman-halaman lain Google selalu memanfaatkan empat nama utama warna ini. Kadang warna yang dipakai lebih mengandung abu-abu agar elegan, seperti warna di halaman-halaman All About Google, tapi selalu intinya adalah empat nada warna dasar tadi. Bukan itu saja, kantor Google pun dinding, meubel, sofa, lampu-lampu hias, dipenuhi nuansa warna dan komponen visual situs Google! Sungguh mengasyikkan.Biru identik dengan hiperlink, maka warna itu selalu dipakai Google untuk link. Bar yang mayoritas berisi link pun diberi warna biru muda. Hijau menjadi warna-warna URL. Untuk membuat tampilan bersih dan tidak terlalu dipenuhi link, yang juga akan cukup memperbesar ukuran kode HTML, maka teks URL bukan merupakan link. Juga, link-link yang sifatnya fitur ekstra seperti Cached dan Similar Pages diredupkan ke abu-abu. Iklan, atau sponsored link, mendapat warna-warna pastel, sehingga mudah dibedakan. Tersedia beberapa warna pastel untuk masing-masing warna dasar, sehingga antar satu sponsor dan yang lainnya tetap terbedakan. Sekali lagi, empat hue yang dipakai hanyalah biru, merah, kuning, hijau, umumnya dalam porsi yang seimbang.Pemakaian warna di Google secara garis besar amat baik.

Warna bukan hiasan, tapi juga amat membantu membedakan satu elemen dengan yang lainnya. Cobalah misalnya Anda menekan Cached untuk sebuah entri hasil. Di situ kata-kata kunci yang Anda masukkan akan disetip macam diberi stabilo berbagai warna. Amat membantu mencari bagian-bagian tertentu dari dokumen hasil.
Logo apa yang paling membuat logo Google unik? Bisa “berdandan” di even-even khusus. Lihatlah koleksinya di museum logo Google. Favorit saya si Google Mac. Logo-logo Google sebetulnya bukan buatan desainer kondang; pertama diciptakan oleh Ruth Kedar di Stanford University, kampus yang sama dengan tempat lahir Google. Variasi-variasi logo pun kadang karyawan teknis Google, mahasiswa di Stanford juga, bahkan beberapa dibuat oleh pemakai. Tapi kreativitas tidak perlu datang dari orang beken, bukan?
Justru sebaliknya, logo Google selalu tampil segar dan bervariasi. Semua logo ini menambah kesan bahwa Google itu fun, up to date, modern, dan juga pada akhirnya berefek memperkuat branding.

NavigasiSecara umum, situs Google amat mudah dinavigasi. Komponen user interface yang terutama dan terpenting adalah input box untuk memasukkan kata kunci. Karena itu ia hadir di hampir semua halaman.Iklan yang KreatifSejak awal, pendiri Google sudah berjanji bahwa Google tidak akan memajang banner. Jika harus memperoleh penghasilan dengan iklan pun, akan dicari bentuk yang lain. Bulan Agustus 2000, Google mulai melaksanakan program AdWords, yaitu link teks sponsor yang akan muncul sesuai jika query pemakai berhubungan. Ini tidak sama dengan program “beli keyword” milik Goto.com misalnya, yang membaurkan hasil pencarian dengan link milik sponsor. Google tetap menjaga kemurnian hasil pencarian sesuai pengurutan PageRank-nya, dan memberi penanda visual yang sangat jelas mana iklan dan mana hasil pencarian.Melihat dua hal di atas—variasi logo dan iklan yang kreatif—barangkali suatu saat, Google juga bisa beriklan dengan variasi logo. Misalkan, katakanlah, logo Google selama sebulan tiba-tiba berubah merah, berembun tanda baru keluar dari kulkas, fontnya disesuaikan sedikit dengan tulisan Coca-Cola dan dilengkapi tulisan, “Always.”KesimpulanSaking disukai semua orang, Google memperoleh Webby Awards tiga kali berturut-turut, terakhir untuk kategori Best Practices.

Apa saja praktik Google yang layak ditiru?Pertama, Google menjadi favoritas massa karena sederhana dan jalan. Sayang sekali, banyak sekali situs yang tidak jalan. Desain minimalis Google perlu diteladani. Dalam menyusun halaman depan, pertimbangkan seberapa banyak informasi yang Anda miliki, dan juga seberapa banyak informasi yang cukup penting dan layak disajikan.

Hanya tonjolkan sedikit saja yang penting, lalu sembunyikan, kecilkan, redupkan yang lain. Bantu pemakai mencari informasi di situs Anda, jangan malah membuat mereka bingung dengan menyodorkan semua yang Anda punyai sekaligus.

Kedua, Google tidak terjerumus dalam usaha-usaha komersialisasi yang mengganggu pemakai. Katakanlah banner, atau “lelang keyword” seperti Goto.com, atau pengotoran dengan link-link dari afiliasi, partner, “fitur-fitur” tambahan, dsb. Semuanya hanya memperberat halaman, dan itu dihindari Google.

Kelebihan dan kekurangan search engine Google

Kelebihan :
  • Search engine memudahkan pencarian data relevan. Jika kita mengetikkan kata kunci tertentu, search engine akan berusaha mencari data paling cocok sesuai dengan APInya masing-masing.
  • Mendukung web-service. Fitur ini untuk pengembang software. Dengan mengetahui web-service suatu search engine, kita tidak perlu membuat search engine sendiri untuk membuat aplikasi yang support pencarian di web. Contohnya adalah browser firefox, Yahoo Messenger atau flock. Aplikasi-aplikasi tersebut support pencarian. • Search engine mengindex suatu halaman secara berkala. Jadi, bila suatu website diupdate search engine akan mengetahuinya.
  • Saat ini search engine juga support localized search. Yaitu pencarian berdasarkan lokasi pengunjung. Contohnya adalah google, jika anda mengetik google.com di indonesia, maka akan redirect ke google.co.id.
  • Cepat diakses. Search engine biasanya didesain simpel agar cepat diakses. Hasil pencarian pun juga cepat muncul karena memakai caching.
Kekurangan :
  • Kecepatan index dan kecepatan berkembangnya web yang tak sebanding. Saat ini berbagai website banyak bermunculan, jika kecepatan index search engine tidak ditingkatkan maka tak mungkin search engine bisa mengindex semuanya.
  • Kadangkala search engine tidak menampilkan hasil yang diinginkan. Search engine selalu berusaha menampillkan hasil yang relevan. Tetapi kadang kala tetap memperlihatkan hasil yang tidak relevan.
  • Munculnya orang-orang yang melakukan link-spamming. Yaitu melakukan spamming link untuk meningkatkan posisi mereka di search engine.
  • Tidak bisa mengindeks halaman tertentu. Beberapa website yang memakai konten dinamis tidak bisa diindex. Biasanya website seperti ini dihalangi oleh form yang mengharuskan inputan.
Dikutip dari : http://www.master.web.id/mwmag/issue/01/content/ulasitus-google/ulasitus-google.html